Pembawa Damai

  • 09 Nov 2014
  • Hidup yang Menghasilkan Buah

Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak Allah (Matius 5:9).  Orang yang membawa damai adalah ia yang telah berdamai dengan Allah, yang dulunya adalah musuh (Roma 5:10).  Pendamaian dengan Allah itu akhirnya membuat orang itu juga bisa hidup berdamai dengan orang lain.  Di dalam dirinya tidak ada tanda perseteruan dan perselisihan.  Orang percaya sejati akan menghindari perseteruan dan berdamai dalam hubungannya dengan orang lain.

Ketika Yesus mengatakan hal ini Yesus tidak sedang berbicara tentang dua pihak yang sedang berseteru, tetapi tentang mereka yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.  Seorang ‘Pembawa Damai’ adalah dia yang melakukan apa yang baik bagi semua orang, selalu mengampuni dan mengalahkan kejahatan dengan kebaikan (Roma 12:17-21).  Dasar dari sikap damai ini adalah Allah yang mau berdamai dengan manusia yang memberontak terhadap kekuasaan dan kemulian-Nya              (Kolose 1:20-22).  Inkarnasi Yesus membuktikan bagaimana Allahlah yang memiliki inisiatif untuk berdamai dengan manusia yang memusuhiNya melalui dosa-dosa mereka.

Yang membawa damai adalah orang-orang yang telah diperdamaikan dengan Allah.  Mereka berdamai dengan Allah karena salib (Roma 5:1; Efesus 2:14-16).  Mereka kini berusaha melalui kesaksian dan kehidupan mereka untuk menuntun orang lain, termasuk musuh-musuhnya, agar berdamai dengan Allah.  Pembenaran karena iman kepada Yesus Kristus mengakibatkan beberapa hasil bagi orang percaya, yaitu damai dengan Allah, kasih karunia, pengharapan, keyakinan, kasih Allah, Roh Kudus, selamat dari murka Allah, sukacita di dalam Allah, dan banyak hal lain yang baik, yang merupakan anugerah Allah.

Pendamaian yang diberikan Allah kepada kita, memampukan kita untuk melaksanakan kehendak-Nya, yaitu membawa damai di manapun kita berada.  Sehingga dengan demikian hidup kita akan mempermuliakan nama-Nya.  Kekuatan dari Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang-orang percaya  akan memampukan kita mengalirkan kehidupan yang selalu membawa damai dalam hidup orang-orang di sekeliling kita.

Jika kita berkata bahwa hidup kita sudah berdamai dengan Allah, tetapi kita memiliki hubungan yang tidak baik satu dengan yang lainnya, bagaimana mungkin orang lain akan mempercayai pernyataan kita.  Oleh sebab itu mari kita jaga hidup kita sebagai anak-anak Allah dengan sebaik mungkin dengan pertolongan Roh Kudus agar hidup kita terus membawa damai bagi sekitar kita.  Dengan kita membawa damai maka tanpa kita sadari orang lain akan melihat bahwa kita sungguh-sungguh anak-anak Allah yang sudah diperdamaikan dengan-Nya, sehingga kita dimampukan untuk mengalirkan damai itu kepada orang lain.  Dan kita akan disebut orang berbahagia atau orang-orang yang diberkati Tuhan.