Tuhan Yesus pasti akan datang kembali. Walaupun tidak ada seorangpun yang tahu kapan waktu kedatangan-Nya, namun kita harus mengindari sikap tidak percaya dan tidak peduli. Sikap seperti ini dapat kita hindari bila kita terus bertumbuh dalam iman. Iman akan membuat kita mempercayai bahwa apa yang dijanjikan Tuhan pasti akan tergenapi. Kita harus sungguh-sungguh mempercayai bahwa Alkitab itu benar dan kita menyadari bahwa hal kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali merupakan salah satu ajaran Alkitab yang sangat penting.
Karena kita mempercayai bahwa Tuhan Yesus pasti datang kembali, meskipun kita tidak mengetahui pasti kapan waktunya, namun kita harus berjaga-jaga. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Matius 24:42). Sebagai orang percaya kalimat berjaga-jaga ini sangat penting diperhatikan, karena Firman Tuhan mengingatkan kita untuk menunggu terus-menerus kedatangan-Nya kembali sambil berjaga-jaga sepanjang hidup kita. Lalu bagaimana cara berjaga-jaga? Kita harus menunggu terus-menerus dengan hidup menaati Firman Tuhan dan jangan berbuat dosa atau melawan perintah Tuhan. Kelihatannya sederhana, tapi coba kita introspeksi apakah kita sungguh-sungguh sudah hidup dalam kekudusan? Atau sebaliknya kita masih suka kompromi dengan dosa? Tidak ada dosa kecil atau dosa besar. Dosa tetap dosa. Di dalam Suratan I Tesalonika 5:4-6 mengatakan, “Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri,karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar”.
Hari-hari ini kita terus diingatkan Tuhan bagaimana Dia akan segera datang kembali. Dalam keempat Injil di Alkitab, kata “berjaga-jaga” itu diulang 18 kali. Tuhan berpesan agar kita harus berjaga-jaga. Sebab bila kita tidak berjaga-jaga, maka Iblis akan dengan mudah menelan kita untuk masuk dalam tipu dayanya. Sikap hidup yang berjaga-jaga akan membuat kita peka terhadap segala tipu daya Iblis dan dunia ini. Orang percaya yang terus berjaga-jaga adalah orang percaya yang selalu waspada, selalu siap sedia menantikan kedatangan Tuhan, kemudian dilanjutkan dengan menjaga kehidupannya berjalan seturut kehendak Tuhan, yaitu kehidupan yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Orang-orang seperti ini akan selalu menjaga hidupnya supaya terus tinggal di dalam kekudusan Allah.
Tuhan Yesus datang seperti pencuri, itu artinya sebagai orang percaya kita harus benar-benar mempersiapkan diri menanti kedatangan-Nya kembali. Kita harus dalam keadaan tetap berjaga-jaga dan memperlengkapi diri kita dengan sikap hati manusia batiniah yang dipenuhi kebenaran Allah, supaya didapatkan kita hidup dalam kekudusan. Dengan demikian ketika tiba saatnya Dia datang kembali, kita menjadi orang-orang yang berbahagia yang diperkenankan masuk dan tinggal di dalam kerajaan Surga bersama-Nya selamanya.