Doa bagi orang percaya bukanlah sebuah ritual agamawi dan juga bukan sekedar mantera yang harus dihafalkan. Doa adalah komunikasi dengan Tuhan kita. Dimana melalui doa kita bisa bercakap-cakap dengan bebas kepada Tuhan yang adalah Bapa kita. Dan melalui doa juga kita bisa berseru-seru kepada-Nya dan memperoleh pertolongan.
Yakobus 5:16b berkata, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”. Orang benar adalah orang yang hidupnya berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan. Ada kuasa yang sangat dasyat yang Tuhan berikan kepada orang-orang benar yang sungguh-sungguh berdoa. Mazmur 34:16 mengatakan bahwa, “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong”. Ketika kita berbicara, Yesus mendengar. Dan ketika Yesus mendengar, kuasa Allah turun. Dan ketika kuasa Allah turun, mujizat terjadi. Semua karena seseorang sedang berdoa. Doa-doa kita menggerakkan Allah untuk menyatakan kuasa dan mujizat-Nya.
Banyak kisah dalam Alkitab yang menceritakan betapa berkuasanya doa orang benar itu. Mereka sungguh-sungguh mengalami kuasa doa. Contohnya:Elia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan maka mujizat terjadi.Saat dia berdoa minta hujan tidak turun, maka yang terjadi adalah hujan benar-benar tidak turun selama tiga setengah tahun (I Raja-raja 17:1). Namun ketika Elia berdoa kepada Tuhan supaya turun hujan, langitpun menurunkan hujan (I Raja-raja 18:45a); Elisa, ketika ia berdoa, minyak dalam buli-buli seorang janda yang terlilit hutang tidak habis-habis sampai minyak itu dapat dijual sehingga hutang-hutangnya lunas terbayar (2 Raja-raja 4:1-7). Dan karena doa Elisa juga, anak perempuan Sunem yang mati hidup kembali (2 Raja-raja 4:8-37). Contoh lain dalam Yosua 10:12-15, dimana Yosua minta kepada Tuhan agar matahari berhenti di atas Gibeon dan bulan di atas lembah Ayalon, doanya dikabulkan. Dan masih banyak contoh dari tokoh-tokoh lainnya dalam Alkitab yang membuktikan tentang kuasa doa orang benar. Luar biasa bagaimana orang-orang ini mengalami kuasa doa yang dasyat. Tuhan menjawab doa orang-orang benar, ”TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku” (Mazmur 6:10).
Sebagai orang percaya kitapun dapat mengalami kuasa doa, asalkan hidup kita benar-benar seturut kehendak Tuhan. Setiap orang percaya yang sudah mengalami kuasa doa pasti tidak akan pernah berhenti berdoa. Janji-janji Tuhan dalam Firman-Nya tentang kuasa doa bukanlah sebuah kebohongan, tetapi adalah kebenaran. Kita akan mengalami janji Firman-Nya jika kita belajar untuk mempraktekkan Firman itu. Bukan sekedar membaca tapi melakukan Firman itu yang akan membuat kita mengalami kuasa doa. Bila hidup kita benar dan tidak menyimpan dosa, doa-doa kita pasti mendatangkan kuasa.
Adalah sebuah kerugian besar jika sebagai orang percaya namun tidak mengalami kuasa doa. Bagaimana kita bisa mengalami kuasa doa jika hidup kita masih berkompromi dengan dosa? Dosa menjadi penghalang doa-doa kita dijawab oleh Tuhan. “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Yesaya 59:1-2). Dosa bukanlah kelemahan. Dosa tetaplah dosa. Jika kita menyadari doa-doa kita belum dijawab Tuhan karena kita sadar masih ada dosa-dosa yang kita simpan, segeralah mengakui dan membereskannya di hadapan Tuhan. Sebab jika tidak segera dibereskan akan fatal akibatnya. Dosa itu akan merusak hubungan kita dengan Tuhan dan doa-doa kita akan terhambat karenanya. Tinggalkan dosa dan mulailah hidup benar, maka kita akan mengalami kuasa doa.