Melihat Tuhan Yesus

  • 05 Feb 2017
  • Mengalami Hati Yesus

Apa yang terjadi ketika kita melihat Yesus? Kita akan melihat kekudusan yang tak bercacat dan kuasa yang tidak terbatas.  Kita akan merasakan kehadiran-Nya yang kekal dan perlindungan-Nya yang luar biasa. Dan di atas semuanya itu, kita akan menjadi seperti Yesus.  Bukankah hal itu yang dikatakan Yohanes?, “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (I Yohanes 3:2).

Sungguh pengharapan yang luar biasa saat Tuhan Yesus datang kedua kalinya, kita dapat bertemu muka dengan muka dengan Tuhan Yesus di awan-awan.  Menurut Rasul Paulus, Dia memang sangat menakjubkan. Seperti kata Firman Tuhan dalam  2 Tesalonika 1:10, “Apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya…”. Rasul Paulus tidak mengukur sukacita karena bertemu dengan nabi atau orang-orang yang kita kasihi.  Yang dia katakan adalah kita akan kagum kepada Yesus.  Apa yang selama ini hanya ada di dalam pikiran kita, kita akan melihatnya dengan mata kita.  Apa yang selama ini sulit kita bayangkan, kita akan bebas melihatnya, kita akan melihat-Nya dengan pandangan yang penuh dan jelas.  Dan menurut Rasul Paulus, kita juga akan dikagumi oleh Yesus.

Hanya orang-orang percaya yang mempertahankan imannya sampai garis akhir yang akan melihat Tuhan Yesus. Saat peristiwa itu terjadi, betapa bersukacitanya hati kita. Sukacita yang tidak terkira dan melampaui segala sukacita kita di dunia ini.

Lalu bagaimana seharusnya kita menjalani kehidupan ini?  Inilah sebuah pertanyaan yang harus kita jawab dalam perjalanan kehidupan kita ini. Ingatlah bahwa kita harus mengerti arti hidup ini dan bagaimana kita harus hidup sebagai orang percaya dalam Kristus. Kita sudah menerima keselamatan kekal dari Allah, namun Paulus mengingatkan bahwa kasih karunia itu harus dinyatakan dalam kehidupan secara utuh, agar karya keselamatan dari Allah menjadi sempurna dalam kehidupan kita (2 Korintus 6:1).  Oleh sebab itu marilah kita membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan setiap saat dalam hidup kita. Carilah wajah-Nya setiap saat, berikan persembahan pujian kepada-Nya dan carilah kehendak-Nya melalui Firman-Nya, tetaplah selalu berada dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan dan hidup dalam kehendak-Nya.  Sehingga ketika Tuhan datang untuk kedua kalinya, kita mengalami sukacita besar ketika kita bisa memandang wajah-Nya. Tuhan Yesus yang selama ini menyertai kita melalui Roh Kudus-Nya, saat kedatangan-Nya yang kedua kali, bertemu muka dengan muka dengan kita. Haleluya.