Dunia ini menawarkan kesenangan-kesenangan sementara (Ibrani 11:25), tetapi Tuhan Yesus menawarkan sukacita yang penuh dan kekal (Yohanes 15:11). Kesenangan bergantung kepada situasi-situasi tertentu, sedangkan sukacita datang dari dalam dan tidak terpengaruh oleh situasi di sekitar kita. Sukacita adalah anugerah yang kita terima dari Allah. Hanya dengan mencari hal-hal di dalam Kristus, maka kita dapat menemukan sukacita yang abadi.
Sukacita adalah perintah Tuhan, hal ini dikatakan Rasul Paulus dalam Filipi 4:4, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah”. Bila kita praktekkan akan mendatangkan berkat dalam hidup kita (Mazmur 5:12; 16:11).
Sebagai komunitas orang percaya sudah seharusnya hidup kita dipenuhi sukacita Tuhan setiap hari. Sukacita berbeda dengan rasa senang atau bahagia. Senang adalah perasaan gembira yang kita rasakan ketika kita mengalami suatu hal yang menyenangkan, misalnya bertemu teman lama, piknik bersama keluarga dan lainnya. Bahagia adalah kesenangan yang disertai perasaan nyaman dan puas, misalnya mendapat promosi jabatan, kenaikan pangkat atau gaji meningkat. Sedangkan sukacita adalah perasaan yang sama dengan bahagia tetapi bedanya adalah faktor penyebabnya. Kebahagiaan membutuhkan syarat-syarat atau keadaan-keadaan tertentu yang harus dipenuhi, sedangkan sukacita tidak membutuhkan syarat atau keadaan apapun karena penyebab sukacita dari dalam hati yaitu dari Tuhan Yesus. Orang yang bersukacita akan merasa hatinya tenang, rileks dan nyaman. Apapun yang terjadi di sekitarnya tidak membuatnya mudah panik dan gelisah bila menghadapi masalah. Tidak selalu orang yang bersukacita memiliki perasaan girang yang meledak-ledak walaupun rasa senang dan gembira adalah dampak dari sukacita. Namun orang yang bersukacita memiliki ketenangan yang stabil.
Bagaimana sukacita itu bisa tetap memenuhi hati kita setiap hari? Dengan cara kita membangun hubungan yang dekat dengan Tuhan. Seseorang yang hidup dekat dengan Tuhan pasti mencintai Firman-Nya karena Yesus mengungkapkan isi hati dan kehendak-Nya dalam Firman-Nya. Jadi jika kita menghadapi masalah, misalnya masalah rumah tangga, keuangan dan lain-lain Firman-Nya yang akan menolong kita. Firman-Nya adalah kebenaran dan ketika kebenaran itu kita terima, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita sehingga kita diberkati dan sukacita Tuhan Yesus berlimpah dalam hidup kita. Persoalan hidup memang terkadang bisa membuat kita merasa kehilangan sukacita, namun dalam situasi seperti ini kita perlu menyadari dan tetap mempercayai bahwa hidup kita sebagai komunitas orang percaya ada dalam pemeliharaan Tuhan. Bersama Tuhan kita pasti akan merasakan ketenangan menghadapi segala situasi.
Bersukacita dalam Tuhan Yesus merupakan bukti yang kuat bahwa di dalam Allah kita memiliki segala sesuatu yang memuaskan kita. Bersukacita di dalam Tuhan itu sangat berkenan kepada-Nya dan sangat menguatkan orang-orang percaya itu sendiri. Sukacita itu juga merupakan kesaksian yang paling indah mengenai pandangan kita terhadap Allah (Nehemia 8:11; Mazmur 68:5, Amsal 4:11). Marilah kita terus bersyukur atas segala yang dilakukannya bagi kita, percaya kepada Firman-Nya dan segala yang dijanjikan-Nya, serta taat melakukan Firman-Nya, maka sukacita Tuhan Yesus akan terus memenuhi hati kita.