Komunitas Yang Mengalami Pengampunan Tuhan Yesus

  • 24 Jul 2016
  • Mengalami Hati Yesus

Pengampunan dosa umat manusia membutuhkan penebusan darah Kristus.  Dasar Firman Tuhan dalam Ibrani 9:22 menjelaskan, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan”.  Penumpahan darah anak domba yang tidak bercacat dan tidak bercela menurut hukum Taurat adalah simbolisasi dari penebusan Tuhan Yesus di kayu salib.

Hanya ada satu hukuman atas dosa, yaitu maut (Roma 3:23).  Maut tidak hanya menyebabkan manusia mengalami kematian fisik, tetapi juga kematian rohani yaitu terpisahnya hubungan manusia dengan Allah.  Inilah yang mengerikan.  Selama manusia hidup di bumi, keberdosaan manusia hanya membuat hubungan manusia dengan Tuhan menjadi rusak.  Jika manusia tidak mampu memulihkan hubungan yang rusak itu sebelum hidup mereka berakhir, maka manusia akan memasuki keterpisahan total dengan Tuhan.  Inilah yang dinamakan Neraka.  Karenanya manusia benar-benar membutuhkan Juruselamat.  Tuhan Yesuslah Penebus kita.  Artinya, hukuman yang seharusnya kita terima, dilimpahkan sepenuhnya kepada-Nya.  Tuhan Yesuslah yang memikul hukuman atas dosa seluruh umat manusia di atas kayu salib (I Yohanes 2:22).  Ia benar-benar menjadi terkutuk di atas kayu salib karena kita.  Ia mengalami keterpisahan dengan Bapa-Nya.  Dibuktikan ketika Ia berkata kepada Bapa-Nya, “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani!" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku!” (Matius 27:46).  Inilah hal yang paling mengerikan yang dialami Tuhan Yesus.  Dia menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya sampai mati.  Namun, puji Tuhan tidak selamanya Dia mengalami kematian.  Pada hari yang ketiga Dia bangkit dan mengalahkan maut (Ibrani 5:7).

Kita sebagai komunitas yang sudah mengalami pengampunan Tuhan Yesus harus bersyukur untuk hal ini.  Tuhan Yesus sudah mempertaruhkan Nyawa-Nya untuk mengampuni kita dari dosa sehingga kita dibebaskan dari hukuman kekal.  Karena itu jangan pernah sekali-kali meremehkan arti pengampunan yang Tuhan berikan.  Sebaliknya kita harus menghargainya.

Bagaimana cara kita menghargai semua yang sudah Tuhan Yesus lakukan bagi kita?  Galatia 5:13 mengatakan, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.  Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”.  Kita yang sudah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus sehingga terbebas dari hukuman kekal dan mendapatkan keselamatan kekal, harus menjaga hidup kita berjalan sesuai Firman-Nya setiap hari.  Jangan bermain-main dengan dosa lagi.  Kita harus menjaga kekudusan hidup.  Kita harus menyadari bahwa setiap hari kita berada di medan peperangan melawan keinginan daging kita dan peperangan ini harus berlangsung sepanjang hidup kita di dunia ini.  Dengan kekuatan sendiri, kita tidak akan mampu mempertahankan hidup kudus di tengah-tengah keadaan dunia yang berdosa ini.  “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging”  (Galatia 5:16).  Jika kita hidup dekat dengan Tuhan, maka Roh-Nya akan menolong dan memimpin kita untuk hidup berjalan dalam kebenaran setiap hari.  Tanpa pimpinan Roh Kudus kita tidak akan mampu, tetapi bersama Roh Kudus kita pasti dimampukan menjalani hidup kita seturut kehendak-Nya. Dan kehidupan seperti inilah yang dikehendaki Tuhan dan menyenangkan hati-Nya. Amin.