Kemerdekaan komunitas orang percaya bukanlah hasil usaha manusia, melainkan anugerah atau pemberian Tuhan melalui kematian-Nya di kayu salib. Allah yang memanggil kita untuk dimerdekaan dari perbudakan dosa. Oleh karena itu seharusnya sebagai komunitas orang percaya kita menyadari hal itu, kita sudah merdeka, kita sudah bebas tidak ada ikatan-ikatan dosa lagi (Galatia 5:19-21). Kristus telah memerdekakan kita, namun jangan sampai kita menyalahgunakan kemerdekaan ini sebagai kesempatan untuk bebas berbuat dosa (Galatia 5:13). Firman Tuhan berkata,” Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Galatia 5:1). Ini berarti semakin lama seharusnya hidup kita sebagi komunitas orang percaya yang sudah dimerdekakan di dalam Kristus harus semakin banyak menghasilkan hal yang positif dari hidup kita.
Kemerdekaan di dalam Kristus seharusnya menuntun kita untuk bersedia dipimpin Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita sehingga kualitas kehidupan yang ada di dalam diri kita akan semakin bertumbuh menjadi serupa seperti Yesus. Sebab tujuan Tuhan memerdekaan kita adalah agar kita bertumbuh menjadi seperti Yesus. Sejak semula rencana Allah adalah menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya, Yesus. Ini bukan berarti Allah ingin kita menjadi allah. Tetapi Dia ingin kita mengambil nilai-nilai, sikap dan karakter-Nya. Kita tidak hanya dituntut untuk percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Tetapi juga harus memperlihatkan suatu pertumbuhan rohani seperti Yesus. Pertumbuhan yang serupa dengan Yesus ini harus terlihat di dalam totalitas hidup kita setiap hari.
Ketika kita mengalami pertumbuhan rohani, maka iman kita di dalam Yesus pasti bertumbuh yang terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Iman kita semakin menjadi kokoh di dalam perjalanan kehidupan ini. Ketika menghadapi ujian, tantangan, persoalan dan kesulitan hidup, yang bisa saja membuat kita merasa sendiri, takut, kuatir, cemas, tetapi orang Kristen yang sudah benar-benar dimerdekakan dalam Kristus tidak akan gampang menyerah dan putus asa. Tidak bisa dipungkiri bahwa menjalani kehidupan ini tidaklah mudah, tetapi orang Kristen yang bertumbuh akan tetap sabar dan tabah dalam menanggung segala perkara (I Tesalonika 1:4). Sebab semua yang Allah ijinkan terjadi dalam hidup kita, tujuannya untuk membawa kita menjadi pribadi yang lebih baik supaya hidup kita menjadi semakin serupa dengan-Nya, sehingga hidup kita dapat memuliakan nama-Nya dan menjadi kesaksian bagi dunia.
Kemerdekaan di dalam Kristus harusnya menghasilkan kehidupan yang semakin bertumbuh seperti Yesus. Mengalami pertumbuhan rohani seperti Yesus tidaklah terjadi secara otomatis. Kita harus mau bertumbuh, memutuskan untuk bertumbuh dan melakukan upaya untuk bertumbuh serta terus menerus bertumbuh dalam pertumbuhan. Pertumbuhan rohani merupakan perkembangan yang progresif dan bertahap yang akan berlangsung sepanjang sisa hidup kita (Efesus 4:13). Percayalah bahwa Roh Kudus pasti akan menolong kita. Sebab pertumbuhan rohani adalah usaha kerja sama antara kita dan Roh Kudus. Kita tidak bisa menghasilkan mengembangkan karakter Kristus dalam hidup kita dengan kekuatan kita sendiri. Karena pekerjaan Roh Kuduslah yang menghasilkan karakter Kristus di dalam diri kita. Hanya Roh Kuduslah yang memiliki kuasa untuk membuat perubahan-perubahan karakter dalam hidup kita sehingga semakin hari kehidupan kekristenan kita akan semakin bertumbuh seperti Yesus.