Ketika Yesus berada di dunia ini Ia menyerukan berita pertobatan, sebab kerajaan Allah sudah dekat. Seruan ini terus diperdengarkan kepada orang Israel. Dan ketika Yesus disalibkan, mati, lalu pada hari yang ketiga Dia bangkit, dan sesudah 40 hari, Ia terangkat ke Surga, Ia memerintahkan kepada murid-murid-Nya untuk pergi dan memberitakan Injil kepada semua bangsa. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20). Ini adalah Amanat Agung dari Tuhan untuk semua orang percaya. Di luar pekerjaan kita sehari-hari, sebagai komunitas orang percaya kita memiliki sebuah pekerjaan yang wajib kita kerjakan, yaitu memberitakan Injil. Setiap orang percaya harus menyadari bahwa saat kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka saat itulah kita harus hidup sama seperti Kristus hidup, yaitu memberitakan Injil Kerajaan Surga kepada semua orang.
Firman Tuhan di dalam Matius 9:35, “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan”. Juga di dalam Matius 11:1 dikatakan, “Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka”. Dan masih banyak ayat Firman Tuhan lainnya yang menunjukkan tentang hidup Kristus yang terus memberitakan Injil kemanapun Ia pergi. Hal yang sama juga dilakukan oleh murid-murid-Nya yang lainnya. Mereka memberitakan Injil sebagai suatu keharusan, bahkan Rasul Paulus mengatakan bahwa, “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil” (I Korintus 9:16). Sebagai komunitas orang percaya kita harus menyadari bahwa memberitakan Injil adalah tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan, jadi tidak boleh tidak dilakukan. Memberitakan Injil harus kita lakukan sepanjang hidup kita. Tujuan kita memberitakan Injil adalah supaya banyak orang akan mengerti kebenaran Injil dan percaya kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kebenaran Injil Kristus inilah yang akan menjadi jalan keselamatan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya.
Tugas memberitakan Injil adalah tugas yang sangat mulia yang menggambarkan secara nyata kerjasama yang indah antara Allah dengan kita. Sebagai manusia yang dahulu berdosa dan yang seharusnya binasa, tetapi sekarang sudah diselamatkan, sudah selayaknya kita membagikan keselamatan yang sudah kita terima itu kepada semua orang yang belum menerimanya, sehingga orang lainpun akan menikmati keselamatan kekal itu juga. Menerima Tuhan Yesus dan diangkat menjadi anak-Nya merupakan hak istimewa. Tetapi hanya menikmati hak istimewa itu tanpa merasa bertanggungjawab terhadap keselamatan orang lain merupakan sikap mementingkan diri sendiri, dan ini tidak benar.
Orang yang telah merasakan kasih Kristus dalam dirinya tidak dapat dicegah untuk senantiasa menyaksikan kebaikan Allah. Dalam Kisah Para Rasul 4:20 dikatakan, “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar”. Keselamatan kekal hanya ada di dalam Yesus (Kisah Para Rasul 4:12; Yohanes 14:6)). Ini berarti tanpa Yesus manusia akan binasa (Wahyu 20:15). Jadi selagi manusia hidup di dunia, ia harus mendengar bahwa melalui Yesus saja mereka dapat selamat dan beroleh hidup kekal. Perjalanan manusia berdosa menuju kebinasaan harus dihentikan dan dipindahkan arahnya menuju kehidupan kekal melalui pemberitaan Injil. Dan ini adalah tugas komunitas orang percaya. Penginjilan merupakan gabungan antara keinginan Allah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal dan kebutuhan utama manusia yaitu keselamatan kekal. Jadi jangan tunda waktu lagi untuk memberitakan Injil.