Khotbah Di Bukit

  • 23 Nov 2014
  • Hidup yang Menghasilkan Buah

            Khotbah di Bukit adalah khotbah Yesus yang paling terkenal yang tercatat di dalam Injil Matius pasal 5-7.  Juga dalam Lukas 6:20-49.  Tidak ada pertentangan di antara Matius dan Lukas, hanya penyusunannya yang berbeda.  Khotbah di Bukit dikhususkan untuk para murid, sekalipun banyak orang mendengarnya.  Tidak ada khotbah yang lebih panjang yang pernah dicatat Alkitab yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya.  Ucapan berbahagia adalah bagian dari Khotbah Yesus di atas Bukit yang isinya mengandung nasehat tentang arti kebahagiaan yang sejati.

            Khotbah di Bukit ditulis oleh Matius kepada orang-orang Yahudi yang mempunyai tujuan untuk menegaskan bahwa Yesus adalah Nabi yang akan datang yang dinubuatkan oleh nabi Musa di dalam Taurat yang harus didengarkan perkataan-Nya, seperti yang dinyatakan dalam Ulangan 18:15, “Seorang Nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; Dialah yang harus kamu dengarkan.”  Karena Yesus adalah Tuhan sendiri yang memberikan perintah baru di atas bukit (Matius 5:1-12), seperti Tuhan yang telah memberikan Sepuluh Perintah Allah kepada Musa di atas gunung Sinai.  Dengan menggunakan gambaran seperti ini, Matius memberikan penilaian bahwa Yesus mempunyai kualitas yang sejajar bahkan lebih dari pada nabi Musa dan orang Yahudi dapat mengerti pesan yang diberitakannya itu.

            Khotbah di Bukit bukanlah pernyataan sejumlah prinsip bagi Gereja, bukan pula berita penginjilan bagi mereka yang belum diselamatkan, namun merupakan suatu gambaran tentang prinisip-prinsip yang akan merupakan ciri dari kerajaan Mesianis yang diberitakan Kristus.  Belakangan, penolakan oleh bangsa Israel akan raja mereka menunda kedatangan dari kerajaan ini, tetapi bahkan saat ini orang Kristen, yang telah berjanji untuk setia kepada Sang Raja, yaitu Yesus Kristus telah dipersiapkan secara rohani untuk menantikan berkat-berkat kerajaan-Nya (Kolose 1:3).

            Ucapan-ucapan bahagia yang diajarkan Yesus bertolak belakang dengan nilai-nilai yang dipegang banyak orang saat itu, bahkan juga pada masa kini.  Bagi dunia orang yang berbahagia adalah mereka yang berlimpah dengan kekayaan materi, memiliki jabatan atau kekuasaan dan memiliki segala sesuatu yang bersifat materi.  Tetapi melalui Khotbah di Bukit, Yesus sedang mengajarkan bahwa orang yang berbahagia atau diberkati adalah mereka yang memiliki tabiat warga kerajaan Surga.  Jelas bahwa Khotbah di Bukit menggambarkan ciri-ciri karekter para pengikuti sejati Yesus.  Dengan menguraikan sifat-sifat itu kepada murid-murid-Nya, Yesus menjamin merekalah yang diberkati dan akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

            Sudahkah kita menjadi orang percaya yang berbagia?  Sudahkah dalam hidup ini kita manghasilkan karakter Kerajaan Surga?  Jika sudah, maka kita disebut orang-orang yang berbagia di dalam Tuhan karena kita akan menikmati berkat-berkat-Nya selama di dunia ini dan suatu hari kelak kita akan masuk dalam Kerajaan Surga bersama Yesus selamanya.