Sebagai orang percaya kita harus memiliki keyakinan bahwa ada kemerdekaan sejati di dalam Tuhan Yesus. Kemerdekaan sejati adalah bertumbuh agar memiliki karakter seperti Tuhan Yesus. Ini berarti bahwa kemerdekaan itu akan menuntun kita untuk bersedia dipimpin Tuhan, dalam segala aspek kehidupan sehingga kualitas kehidupan yang ada di dalam diri kita akan terus mengalami pertumbuhan.
Setiap orang pasti menghadapi masalah dan kesulitan yang dapat menyebabkan keputusasaan. Padahal orang yang putus asa berarti orang yang tidak memiliki pengharapan kepada Tuhan. Tidak mempercayai Tuhan lagi yang sanggup menolong. Bukankah sebagai orang yang sudah dimerdekakan seharusnya kita mempercayai Tuhan dalam segala hal dan keadaan. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sanggup memberikan pertolongan dalam segala hal. Dia sanggup untuk menolong kita bebas dari keputusasaan, Dia sanggup memberikan kelegaan bagi setiap orang yang berbeban berat yang mau datang kepada-Nya, seperti yang di Firmankan-Nya, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Yang perlu kita lakukan hanyalah datang kepada-Nya dengan kerendahan hati dan taati semua yang diFirmankan-Nya. Tuhan yang telah memerdekaan kita adalah Gembala yang baik, yang tahu semua hal yang kita butuhkan dalam hidup ini. Raja Daud di dalam Mazmur 23:4 mengatakan, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku”. Dalam saat-saat bahaya, kesulitan bahkan kematian, kita tidak perlu takut dan putus asa karena “Engkau besertaku” di dalam setiap situasi kehidupan. Gada dan tongkat Gembala kita yang Agung menjamin kasih dan bimbingan-Nya dalam kehidupan kita.
Kita seharusnya menyadari sepenuhnya bahwa hidup kita telah dimerdekaan dari perbudakan keraguan, akan tetapi terkadang hidup kita masih dikuasai oleh berbagai macam keraguan dari dalam diri kita sendiri. terkadang kita merasa bahwa kita tidak bisa keluar dari masalah dan kesulitan yang kita alami. Muncul keraguan demi keraguan kepada janji-janji Tuhan. Meragukan kemampuan Tuhan menolong kita sehingga hati kita terasa terikat dengan masalah dan kesulitan yang membebani hidup kita. Kita seolah-olah merasa sendirian dalam menghadapi masalah dan kesulitan di depan kita. Kita lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang luar biasa yang berjanji bahwa Ia akan menyertai hidup kita sampai akhir zaman (Matius 28:20). Yang Tuhan mau hanyalah menunggu respon dari kita untuk datang kepada-Nya, mempercayai Dia dan mentaati Firman-Nya, maka Tuhan akan menyatakan kasih-Nya dan menyatakan pertolongan-Nya dalam kehidupan kita.
Bagaimana dengan hidup kekristenan kita saat ini? Seharusnya hidup kita adalah hidup yang merdeka. Tapi apakah masih ada di antara kita yang hidup di bawah perbudakan keputusasaan dan belum bertumbuh dalam pengharapan kepada Tuhan? Atau apakah kita masih merasa mengalami kesendirian dalam menghadapi masalah dan kesulitan hidup? Jangan biarkan itu semua menggerogoti iman kita kepada-Nya. Segera terima tawaran Tuhan untuk datang kepada-Nya, maka janji-Nya akan memberikan kelegaan kepada kita. Nikmatilah sungguh hidup kita yang sudah dimerdekakan oleh Darah Yesus dengan cara hidup bergantung penuh kepada-Nya dan hidup taat akan Firman-Nya. Maka kita akan mengalami janji-janji Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.