Kemerdekaan Di Dalam Kristus

  • 16 Aug 2015
  • Mengalami Hati Yesus

Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaan.  Indonesia merdeka dari penjajahan negara-negara lain.  Hidup di bawah penjajahan sangat tidak menyenangkan, terikat dan tidak bebas.  Dan setelah berhasil merebut kemerdekaan tentunya kemerdekaan itu haruslah tetap dijaga dan harus terus dipertahankan.  Setelah menikmati indahnya hidup dalam kemerdekaan bangsa Indonesia tidak akan pernah memberi kesempatan atau mengijinkan lagi penjajah menguasai negara kita.  Sekali merdeka tetap merdeka!

Demikianlah kita dahulu ketika masih hidup dalam penjajahan dosa.  Hidup kita dikuasai oleh dosa.  Dosa membuat hidup kita menderita dan terikat.  Di dalam Roma 3:10 dikatakan bahwa, "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak”.  Semua orang dalam keadaan alami adalah orang berdosa, dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23).    

Allah kita adalah Allah yang penuh belas kasihan kepada kita manusia yang berdosa.  Oleh karena itu tanggapan Allah terhadap keadaan manusia yang menyedihkan ini ialah menawarkan pengampunan, pertolongan, kasih karunia, kebenaran, dan keselamatan kepada semua orang melalui penebusan yang ada dalam Kristus Yesus (Roma 3:24-26).  Dan mereka yang menanggapi dengan iman dan pertobatan serta menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan dimerdekakan hidupnya dari ikatan perbudakan kuasa Iblis, kuasa dosa dan dibebaskan dari murka Allah.  Kristus datang untuk memerdekakan hidup kita.  Di dalam Galatia 5:1 dikatakan bahwa, “ Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita”.  Kemerdekaan yang datang melalui Kristus (Galatia 5:1) pertama-tama dan terutama merupakan pembebasan dari hukuman dan perbudakan dosa (Roma 6:6; Efesus 4:22-24), dan seluruh kuasa Iblis (Kisah para Rasul 26:18; Kolose 1:13; I Petrus 5:8).

Di dalam Galatia 5:13 berkata, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa”.  Ingatlah bahwa kemerdekaan yang disediakan oleh Kristus bukanlah kemerdekaan agar orang percaya melakukan apa saja yang mereka inginkan (I Korintus 10:23-24), tetapi untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan (Roma 6:18-23).  Setelah kita dimerdekkan dari penjajahan dosa, kita harus senantiasa menentang usahanya untuk berkuasa kembali.  Karena dosa berusaha memerintah terutama melalui keinginan-keinginan tubuh, maka keinginan-keinginan itu harus dilawan dengan iman kepada Kristus.  Kita dapat melakukan hal itu dengan menyangkal dan menolak setiap bentuk dosa yang hendak menguasai hidup kita kembali.  Mulailah mengisi kemerdekaan rohani yang sudah kita terima dengan mempersembahkan tubuh dan mengalami pembaharuan budi kita untuk kemuliaan Nama-Nya (Roma 12:1-2).  Kehidupan yang berkenan kepada Allah harusnya menjadi keinginan terbesar kita dalam menjalani kehidupan yang sudah dimerdekakan oleh Allah.  Sekali kita sudah merdeka secara rohani, kita harus terus menjaga dan mempertahankan kemerdekaan ini sampai Tuhan datang kembali.