Kehidupan Yang Menghasilkan Buah

  • 15 Mar 2015
  • Hidup yang Menghasilkan Buah

Dari bulan April 2014 sampai  saat ini kita telah menyelesaikan materi KKA tema “Kehidupan Yang Menghasilkan Buah”.  Materi yang telah kita pelajari selama satu tahun ini adalah  “Ucapan bahagia Tuhan Yesus di atas Bukit”(Matius  5:1-12) dan  “Buah-Buah Roh” (Galatia 5:22-23).  Melalui materi-materi yang kita pelajari, kita dibimbing untuk mengalami pembentukan karakter yang semakin serupa dengan Kristus dan hidup kita akan semakin banyak menghasilkan buah Roh seperti yang Tuhan kehendaki.

Kehidupan yang menghasilkan buah tidak akan pernah terwujud jikalau kita tidak mempraktekkan Firman yang telah kita pelajari.  Sangat bagus kita mempelajari dengan baik bahkan menyelesaikan semua materi KKA selama ini. Tetapi itu saja tidak cukup. Kita harus mempraktekkannya jika kita ingin menghasilkan buah. Jangan dilupakan begitu saja materi-materi KKA yang sudah kita pelajari sepanjang satu tahun ini. Tetapi kita akan terus mengingatnya dan melakukannya, maka Tuhan akan menolong kita untuk menghasilkan buah Roh sehingga hidup kita akan mempermuliakan NamaNya.

Agar hidup kita dapat terus menghasilkan buah maka kita harus tetap tinggal di dalam Tuhan, seperti FirmanNya berkata, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” (Yohanes 15:4). Tekunlah membaca Firman Tuhan, tetaplah berdoa dan rajin beribadah serta perbanyaklah aktifitas-aktifitas rohani agar kita tetap tinggal di dalam Tuhan. Sebab ketika kita mulai meninggalkan hal-hal tersebut atau bahkan kita tidak pernah melakukannya lagi, dapat dipastikan bahwa kita tidak akan pernah berbuah. Oleh karena itu janganlah heran jika ada anak-anak Tuhan yang masih sering jatuh bangun di dalam Tuhan dan tidak merasakan perubahan hidup yang signifikan dalam kehidupan rohani mereka walaupun sudah bertahun-tahun mengikut Tuhan. Itu disebabkan karena tidak tinggal di dalam Tuhan. Tidak mau menjaga kehidupan rohaninya dengan baik sehingga tidak menghasilkan buah. Padahal Firman Tuhan berkata, “Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah” (Yohanes 15:2). Tentu saja ada konsekuensi bagi ranting yang tidak berbuah. Dan yang berbuah akan selalu dibersihkanNya agar dapat menghasilkan lebih banyak lagi buah.  Allah Bapa bersukacita apabila anak-anakNya menghasilkan buah. Perhatikanlah bagaiman Ia memberikan perawatan khusus dengan cara memangkas dan membersihkan ranting-ranting yang berbuah sehingga mereka lebih banyak lagi berbuah. Allah ingin agar kita sebagai ranting-rantingnya berbuah lebat.

Kehidupan Kristiani tanpa perubahan hidup, tanpa berbuah sama sekali bukan kehidupan Kristiani. Kehidupan Kristen yang sejati selalu seiring dengan kehidupan yang berbuah. Teruslah bertumbuh dan berbuah lebat sebab itulah yang diinginkanNya. Haleluya.