Jadilah Pemberita Injil

  • 27 Jul 2014
  • Pelayanan & Penuaian

Ketika kita menjadi orang percaya, kita juga menjadi pembawa berita Allah.  Allah ingin berbicara kepada dunia melalui diri kita.  Di dalam II Korintus 2:17b, Paulus mengatakan, “…… Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya”.  Kita mungkin merasa tidak memiliki apapun untuk bisa dibagikan, tetapi itulah Iblis yang berusaha membuat kita tetap diam dan tidak memberitakan kabar keselamatan di dalam Nama Yesus.

Kita adalah pembawa berita Allah, artinya kita memiliki tugas untuk memberitakan Injil Kristus, yang intinya adalah memberitakan Kabar Baik, yaitu Allah menawarkan keselamatan kekal kepada manusia yang percaya kepada pengorbanan Yesus di kayu salib, seperti yang dikatakan Rasul Paulus di dalam I Korintus 15:3-4 dan oleh Yesus sendiri di dalam Yohanes 3:16.  Ini adalah tugas yang mulia karena memberitakan keselamatan bagi orang-orang yang akan binasa.

Sebentar lagi saudara-saudara sepupu kita akan merayakan hari lebaran atau hari kemenangan mereka.  Mungkin ini waktu yang tepat di mana kita akan berkumpul dengan keluarga, teman atau sahabat yang belum percaya Yesus.  Mari kita sebagai orang percaya, jikalau ada kesempatan berkumpul, jangan lupa untuk memberitakan Kabar Baik yaitu beritakan keselamatan di dalam Yesus. Beritakan sesuai dengan keberadaan dan kemampuan kita masing-masing tanpa harus menjadi orang lain.

Penginjilan kita tentunya akan menjadi efektif jika dibarengi dengan kehidupan kita yang menghasilkan buah, yaitu karakter yang mengalami perubahan menjadi seperti Yesus.  Jadi, orang-orang yang sedang kita Injili, dapat melihat berita Injil itu pertama-tama di dalam kehidupan kita, sebelum mereka mendengar berita Injil dari mulut kita.  Kita harus menjadi surat terbuka yang siap dibaca oleh setiap orang, baik itu keluarga, teman atau sahabat kita.  Inilah harga yang harus kita bayar, seperti Firman Tuhan berkata, “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang” (2 Korintus 3:2).

Rasul Paulus sangat berhasil dalam penginjilannya karena ia rela dan mau membayar harga dengan hidup sesuai dengan Injil yang ia beritakan.  Itulah sebabnya ia berani berkata agar orang-orang mengikuti teladannya (Filipi 3:17).  Ini berarti bahwa berita Injil harus disampaikan melalui perkataan dan perbuatan.  Kita harus menjelaskan iman kita.  Jangan sampai kita terjebak kepada satu sisi saja.  Misalkan hanya berkata-kata tentang Injil Kristus saja tetapi perbuatan kita tidak sesuai dengan apa yang kita katakan, atau sebaliknya, kita hanya menyaksikan Injil Kristus melalui perbuatan saja tanpa memberikan penjelasan sedikitpun mengapa kita memberitakan Injil.

Kita harus mengerti bahwa orang yang kita Injili membutuhkan waktu untuk mengerti, untuk percaya dan untuk bertindak meresponi berita Injil yang kita sampaikan.  Ada orang yang dapat dengan segera mengerti apa yang kita sampaikan, tetapi ada yang yang memerlukan waktu beberapa hari, minggu atau bahkan bertahun-tahun untuk dapat menerima apa yang kita sampaikan.  Tetapi ingat kita tidak boleh memaksakan kehendak kita, biarlah Roh Kudus yang terus bekerja di dalam hati mereka untuk menjelaskan dan meyakinkan mereka. Yang penting kita sudah melaksanakan tugas kita menyampaikan berita Injil.