“Iman memelihara orang yang memelihara iman”.
- Bunda Theresa
Mazmur ini tumbuh dari pengalaman sakit dan kepedihan, ketika Daud mengira bahwa ia akan mati. Selain itu, ia harus sabar menghadapi serangan musuh yang menginginkan kematiannya. Sungguh sebuah momen keputusasaan yang dalam bagi Daud, tetapi imannya tidak goyah.
Ketika ia berdoa, ia memohon belas kasihan bagi tubuhnya (Mazmur 6:2-3). Belas kasihan berarti bahwa Tuhan tidak memberi kita apa yang sepatutnya kita terima [yaitu hukuman, ed.], dan kasih karunia berarti bahwa Dia memberi kita apa yang tidak sepatutnya kita terima [yaitu keselamatan, ed.]. Betapa Tuhan itu penuh kasih!
Daud mengingatkan Tuhan tentang air mata penyesalan dan pengakuannya (Mazmur 6:7-8). Tempat tidurnya seharusnya menjadi tempat istirahat, tetapi malah menjadi tempat kesengsaraan ketika Tuhan menghajarnya. Namun, ada akhir bahagia. Daud mendapat jaminan kelepasan dan musuh-musuhnya menjadi malu (Mazmur 6:9-11)! Tuhan mendengar dan menjawab doa-doanya! Ketika malam terasa begitu gelap dan panjang, tetaplah percaya kepada Tuhan, bahwa fajar akan datang pada saat yang tepat.
Hampir semua kita dikala mengalami masalah, kita berada pada titik depresi. Seluruh mental, emosional bahkan spiritual kita terkuras habis untuk berjuang menyelesaikan masalah tersebut. Namun justru ditengah-tengah kesulitan itu, iman kita bekerja dengan aktif. Kesulitan bukan simbol bahwa Allah telah meninggalkan kita, kesulitan merupakan cara Allah untuk menyatakan mujizat-Nya ditengah-tengah kita.
Iman kita membawa kepada pemahaman akan karakter Allah yang sempurna. Ia layak untuk kita kagumi dan kita sembah, sebab Ia Allah yang sanggup menolong dan menopang seluruh hidup kita. Iman memberikan pijakan yang kuat bagi orang-orang yang beriman.
Pertanyaan
Bagaimana kondisi Iman Anda saat ini ? apakah Anda masih tetap berdiri teguh ketika menghadapi situasi yang sulit ?