Hidup Untuk Jiwa-Jiwa dan Untuk Kekekalan (Kisah Para Rasul. 8:1-24)

  • 14 Nov 2021
  • Like Jesus

“Aku hidup untuk jiwa-jiwa dan untuk kekekalan, aku ingin memenangkan jiwa tertentu bagi Kristus. Jika Anda juga merindukan dan bekerja untuk hal yang sama, hanya kekekalan yang bisa memperlihatkan hasilnya."

- D.L. MOODY

 

Kematian Stefanus tampaknya seperti kekalahan bagi gereja, tetapi kematian ini justru membawa beberapa kemenangan besar bagi Tuhan. Ke mana pun orang-orang percaya itu pergi, mereka memberitakan Injil dan banyak orang menjadi percaya kepada Juru Selamat (1-7; 11:19). Kesaksian Stefanus memberi kesan mendalam pada diri Saulus dan menjadi sarana pertobatannya (22:20). Jangan pernah menyerah saat musuh kelihatan menang. Bisa jadi, itulah momen kemenangan terindah Anda.

Seperti Stefanus, Filipus adalah diaken yang juga penginjil; dan Tuhan memimpinnya untuk bersaksi di Samaria kepada orang-orang yang memusuhi orang Yahudi (Yohanes 4:9). Kedatangan Petrus dan Yohanes dan pencurahan Roh Kudus menghubungkan orang-orang percaya di Samaria dengan orang-orang kudus di Yerusalem, dan perpecahan lama pun dipulihkan. Cara mengubah musuh menjadi sahabat adalah dengan menjadikan mereka saudara seiman dalam Kristus

Pada masa anugerah, di mana pun Tuhan menabur benih yang benar, si jahat juga menabur benih yang palsu (Matius 13:24-30,36- 43). Seperti Petrus, kita harus waspada dan memiliki kepekaan.

Filipus meninggalkan tuaian besar untuk bercakap-cakap dengan satu orang, tetapi inilah ciri seorang hamba Tuhan sejati. Kita harus pergi ke tempat Tuhan mengutus kita, melakukan yang Dia perintahkan, dan menyerahkan hasilnya kepada-Nya Jika Anda ingin orang lain tahu apa yang diperbuat Yesus baginya, beritahulah mereka apa yang telah diperbuat-Nya bagi Anda.

Semua orang  beriman dipanggil untuk membagi iman mereka kepada orang lain dengan cara memakai kesempatan yang diberikan oleh Roh Kudus. Tidak cukup  bagi kita hanya menjadi contoh yang baik; secara pasti kita dipanggil untuk memberitakan. Jika kita memiliki hati Tuhan, maka kita akan memiliki hati bagi yang terhilang.

 

Pertanyaan

Seberapa sering Anda bersaksi untuk jiwa-jiwa yang terhilang ?