“Kita tidak perlu berdosa agar kasih karunia melimpah. Kita adalah pendosa dan hanya perlu mengakuinya agar kasih karunia melimpah dan mulai hidup dalam terang kasih Allah”
- Allison
Pengalaman ini tidak mudah bagi keluarga di Betania, tetapi cobalah memandangnya dalam terang kasih Allah (Yohanes 11:3, 5, 36).
Kasih itu mendengarkan (Yohanes 11:1-3). Kedua saudara perempuan itu mengirimkan pesan kepada Tuhan karena mereka tahu Dia peduli pada mereka. Kasih Allah membuat telinga-Nya senantiasa terbuka terhadap seruan kita (Mazmur 34:13-17).
Kasih itu menunggu (Yohanes 11:4-6). Kita mengira kasih itu harus bertindak cepat, tetapi kadang penundaan justru membawa berkat yang lebih besar. "Penundaan Allah bukanlah penolakan Allah" Yesus memberi mereka janji yang menghibur selagi mereka menunggu (Yohanes 11:4). Janji ini tampaknya gagal, tetapi Yesus tahu apa yang sedang Dia lakukan.
Kasih itu berisiko (Yohanes 11:7-16). Kembali ke Yudea berbahaya bagi Yesus, tetapi Dia tetap pergi juga. Pembangkitan Lazarus mengandung resiko yang besar untuk rencana pembunuhan Yesus (Yohanes 11:45-57).
Kasih itu menghibur (Yohanes 11:17-32). Yesus mendatangi kedua perempuan itu, mendengarkan mereka, dan menenangkan mereka dengan perkataan-Nya. Dia tidak dapat benar-benar menolong kita sebelum kita beralih dari berkata "Tuhan, sekiranya..." (Yohanes 11:21, 32) menjadi "Ya, Tuhan, aku percaya" (Yohanes 11:27).
Kasih itu menangis (Yohanes 11:33-37). Yesus turut merasakan dukacita kita (Ibrani 4:15-16). Yesus tahu Dia akan membangkitkan Lazarus dari kematian, tetapi Dia tetap menangis bersama kedua perempuan itu dan sahabat-sahabat mereka.
Kasih itu melayani (Yohanes 11:38-44). Kita sekarang tidak dapat membangkitkan orang mati, tetapi kita dapat melayani orang lain saat mereka mengalami kedukaan (Roma 12:15). Hati yang mengasihi akan selalu menemukan cara untuk ikut menanggung beban orang lain (Galatia 6:2).Jika Tuhan bekerja minggu demi minggu untuk membangkitkan orang mati, akan selalu ada orang-orang yang datang untuk melihat peristiwa itu. Anda tidak akan menemukan gereja kosong jika pertobatan menjadi ciri yang diutamakan. Anda ingin tahu cara memenuhi gereja-gereja yang kosong? Inilah jawabannya: Temukan Lazarus (orang-orang yang mati rohani) di sekitar Anda dan Anda hidup dalam terang kasih-Nya.
Pertanyaan