Tuhan Yesus adalah Pribadi yang penuh dengan belas kasihan. Dalam permulaan pelayanan-Nya Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mencari orang-orang yang terhilang, mereka yang lapar akan kebenaran dan Dia melihat banyak orang yang hidup dalam penderitaan dan kesusahan dan sangat membutuhkan pertolongan (Matius 9:35-38). Melihat orang banyak itu selalu “tergeraklah hati Yesus oleh belas kasiahan kepada mereka karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” (Matius 9:36). Yesus tidak hanya melihat saja tetapi Dia menjawab situasi itu dengan memberi mereka makan hingga kenyang, menyembuhkan mereka dari segala penyakit, memberikan pengajaran dan penghiburan bagi mereka yang hatinya remuk redam.
Dalam pelayanan-Nya, Yesus tidak memandang orang banyak itu sebagai objek mencari ketenaran, tetapi Yesus memandang mereka dengan penuh belas kasihan. Mengapa? Karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Mereka tidak hanya lelah secara fisik, tetapi juga secara rohani. Tuhan Yesus memandang mereka dengan penuh belas kasihan. Dia memperdulikan dan mengasihi mereka. Yesus sendiri adalah Gembala yang baik (Yohanes 10). Ia menghendaki setiap orang memiliki arah dan kepastian hidup.
Belas kasihan yang diperlihatkan oleh Tuhan Yesus adalah belas kasian yang melalui perbuatan. Setiap kali hati-Nya dipenuhi belas kasian, Ia pun segera bertindak dengan melakukan mujizat dan pengajaran kepada yang membutuhkan. Inilah yang harus kita tiru sebagai anak-anak Tuhan. Belas kasihan Yesus adalah belas kasihan yang dengan perbuatan dan tidak hanya sekedar perasaan iba. Bahkan karena belas kasihan-Nya, Ia rela memberikan nyawa-Nya bagi dunia.
Apa yang bisa kita berikan dari diri kita oleh karena belas kasihan tersebut? Harus ada tindakan nyata. Jangan hanya memiliki rasa kasihan tanpa perbuatan nyata. Menjadi anak-anak Tuhan tidak boleh mementingkan diri sendiri tanpa memperdulikan orang lain. Dalam Lukas 6:36 Tuhan Yesus mengatakan, “Hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu murah hati”. Belas kasihan Yesus menggerakkan-Nya untuk melayani setiap orang. Ini harus menjadi teladan bagi kita untuk melayani setiap orang, dari semua latar belakang, umur, kondisi ekonomi dan sosial. Dengan belas kasih Tuhan, kita dimampukan untuk berbelas kasihan kepada orang lain.
Kehadiran anak-anak Tuhan di tengah dunia ini harus menghadirkan Kerajaan Allah sama dengan apa yang Tuhan Yesus sebutkan dalam Lukas 4:18-19, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Tuhan Yesus memberkati sidang jemaat yang memiliki hati Yesus yang penuh dengan belas kasihan.