Bagaimana Kita Dapat Berbuah?

  • 10 Aug 2014
  • Pelayanan & Penuaian

Menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan berbuah tidaklah otomatis.  Dibutuhkan komitmen yang terencana.  Kita harus mau bertumbuh dan berbuah, memutuskan untuk bertumbuh dan berbuah, dan melakukan upaya untuk benar-benar bisa bertumbuh dan berbuah.  Ingatlah bahwa proses untuk menjadi seperti Kristus di mulai dengan suatu keputusan, yaitu keputusan yang kita ambil untuk menjalani kehidupan kekristenan yang terus bertumbuh dan menghasilkan buah.

 

Orang-orang percaya tidak dapat menghasilkan buah secara tiba-tiba atau instan.  Ada proses yang harus dijalani sampai dapat menghasilkan buah.  Proses yang harus kita jalani sama seperti proses atau siklus hidup sebuah tanaman.  Pertama, benih harus ditanam.  Benih yang ditanam menjadi gambaran orang-orang yang telah menerima keselamatan dan mengalami kelahiran baru di dalam Yesus Kristus.  Proses ini seumpama kehidupan lama yang dikuburkan bersama-sama dengan kematian Kristus kemudian bertumbuh dan menghasilkan kelahiran kembali.  Kedua, Hidup (Yohanes 10:10).  Karya keselamatan yang Kristus kerjakan menjadikan kita hidup.  Dan dalam kehidupan kita saat ini, untuk mencapai kepada titik kehidupan yang menghasilkan buah, kita harus tinggal di dalam Kristus.  Tinggal di dalam Kristus berarti menyatu dengan Kristus dan bukan sekedar menempel.  Ini berbicara mengenai hubungan atau persekutuan yang intim dengan Tuhan.  Untuk dapat terus hidup, kita harus selalu membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.  Ketiga, Bertumbuh.  Dalam pertumbuhan tanaman diperlukan adanya nutrisi atau makanan.  Demikian juga untuk dapat bertumbuh secara rohani diperlukan makanan rohani yaitu Firman Tuhan setiap hari.  Dalam Yohanes 15:7a berkata, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu … .”  Ayat ini menerangkan bahwa orang percaya yang tinggal di dalam Kristus akan hidup oleh Firman Kristus.  Firman itu akan kita terima dan menjadi sumber kehidupan dan pertumbuhan rohani kita yang pada akhirnya hidup kita akan menghasilkan buah yaitu kehidupan seperti Kristus.  Tanaman yang masih muda tidak dapat menghasilkan buah.  Hanya orang-orang percaya yang bertumbuh mencapai kedewasaan rohani yang dapat menghasilkan buah.  Seperti Markus 4:20 mengatakan, “Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat”.

 

Banyak orang dunia yang ada di sekeliling kita yang membuat komitmen penuh untuk memenuhi sasaran-sasaran duniawi, seperti menjadi kaya atau terkenal dan berakhir dengan kekecewaan dan kepahitan.  Sebagai orang yang sudah mengenal Yesus, apa yang menjadi sasaran hidup kita?  Mengejar hal-hal yang bersifat duniawi atau hal-hal yang bersifat kekekalan.  Mari dengan pertolongan Roh Kudus kita akan mengambil komitmen untuk memusatkan hidup kita kepada pertumbuhan rohani kita untuk semakin dewasa dan akan menghasilkan buah seperti yang Tuhan Yesus kehendaki.  Amin.